Makanan yang kita konsumsi ada yang
mengandung serat sedikit dan adapula yang banyak. Secara umum makanan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan semuanya mengandung serat dalam jumlah
yang bervariasi sedangkan makanan hewani tidak mengandung serat.
Serat makanan termasuk golongan
karbohidrat, namun tidak akan mengalami proses pencernaan di usus
sehingga akan dikeluarkan dari tubuh melalui kotoran saat buang air
besar (BAB). Serat ada dua macam yaitu serat yang larut dan serat yang
tidak larut. Kelarutan yang dimaksud di sini adalah kelarutan dalam air.
Serat yang larut cenderung meningkatkan kekentalan (viskositas) cairan
usus (bisa membentuk gel seperti kalau anda memasukkan agar-agar ke
dalam air dan memanaskannya sedikit) sementara serat yang tidak larut
akan membuat kotoran menjadi lembek dan mudah dikeluarkan.Karena
karakteristik inilah, berbagai mamfaat bisa didapatkan dari serat
makanan.
Untuk kesehatan yang optimal kita dianjurkan mengkonsumsi serat yang cukup tiap hari yaitu sebanyak 25-35 gram sehari.
Apa manfaat serat makanan bagi kesehatan?
Beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa dengan mengkonsumsi serat yang cukup bisa membantu mencegah
beberapa penyakit seperti kanker pada saluran percernaan terutama kanker
usus besar, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Ada dugaan bahwa konstipasi berkaitan
cukup erat dengan terjadinya kanker pada usus besar, karena kotoran yang
banyak mengandung zat beracun itu berkontak atau bersentuhan dengan
dinding usus lebih lama. Dengan mengkonsumsi serat yang cukup waktu
transit kotoran di usus menjadi lebih singkat karena BAB yang lebih
lancar. Serat yang larut memegang peranan utama dalam hal ini.
Disamping itu serat yang larut terbukti
bisa menurunkan penyerapan lemak terutama kolesterol sehingga bisa
membantu menurunkan kolesterol darah. Dalam jangka panjang ini akan
membawa mamfaat dalam mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular
seperti serangan jantung dan stroke. Nah, bagi anda yang punya masalah
dengan kolesterol darah yang tinggi, ada baiknya anda mulai sekarang
meningkatkan konsumsi serat.
Serat makanan juga menguntungkan bagi
penderita diabetes karena bisa memperlambat proses penyerapan
karbohidrat sehingga bisa membantu mengontrol gula darah. Serat yang
larut berperan mengurangi efek peninggian gula darah setelah
mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat.
Bagi anda yang punya masalah berat badan
berlebih, mengkonsumsi serat mungkin bisa membantu. Makanan yang kaya
serat bisa membuat anda merasa kenyang lebih lama karena proses
pencernaannya lebih lama, dan biasanya makanan tersebut mengandung
kalori yang lebih sedikit per satuan beratnya. Kalau anda makan nasi
semangkok mungkin anda akan sekenyang makan sayur brokoli semangkuk.
Akan tetapi semangkuk brokoli mengandung kalori yang jauh lebih sedikit
dibanding nasi, apalagi misalnya kalau dibandingkan dengan makan kue
tar, es krim dan makanan yang kaya lemak lainnya yang memiliki densitas
kalori lebih tinggi per satuan beratnya.
Yang lebih menguntungkan lagi, makanan
yang kaya serat juga biasanya banyak mengandung vitamin dan mineral,
jadi dengan mengkonsumsinya bisa mendapatkan efek yang berganda.
Bagaimana memilih makanan yang kaya serat?
Untuk memilih makanan yang kaya serat kita
perlu mengetahui dulu sumber-sumbernya. Secara umum sayuran, buah,
sereal (makanan dari jenis padi-padian), kaya akan serat.
Daftar kandungan serat makanan per 100 gram | |
Makanan/Grup Makanan | Kandungan Serat |
Sereal (whole grain) | 15-30 gr |
Kacang (mete, kacang tanah, dll.) | 5-10 gr |
Sayur kacang (kedele, kacang hijau, buncis dll.) | 3-6 gr |
Roti putih | 2-3,5 gr |
Roti (whole sereal) | 5 gr |
Sayuran berupa daun dan buah | 1,5-4 gr |
Umbi-umbian termasuk kentang | 1-3 gr |
Nasi putih dan pasta | 0.5-2 gr |
Tabel di atas bisa anda gunakan sebagi
penuntun dalam memilih makanan-makanan yang kaya akan serat. Perlu anda
tahu istilah whole grain di atas berarti makanan padi-padian yang kulit
arinya masih banyak atau dipertahankan. Roti whole grain misalnya dari
segi penampilan kurang menarik dibanding roti putih karena tampak hitam
dan seperti kotor. Ini disebabkan karena kulit ari atau bran yang banyak
mengandung mineral yang memberikan warna demikian. Rasanya juga mungkin
bagi orang tertentu kurang enak dibanding roti putih, tapi kandungan
seratnya lebih banyak.
Begitu pula dengan nasi dari beras tumbuk
memiliki serat yang lebih banyak dibanding dengan nasi dari beras putih
bersih, karena kulit arinya lebih banyak. Jadi sekali-kali beli beras
tumbuk tidak merugikan meskipun harganya lebih mahal, dan kadang-kadang
ketersediaannya kurang.
Tapi anda perlu berhati-hati jangan terlalu
banyak makan serat karena bisa menimbulkan efek samping seperti
kembung, sakit perut, diare, dan bisa pula menganggu penyerapan beberapa
mineral meski ini masih belum terlalu jelas dan efeknya bisa diabaikan.
Anda perlu tahu seberapa banyak anda bisa
mentoleransi makanan kaya serat, dan itu hanya bisa diketahui kalau anda
mau mencobanya.
0 komentar:
Posting Komentar