Pentingnya Dua Kalimah Syahadat
Syahadatain merupakan ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Oleh karena itu syahadah menjadi sangat penting.
Peran Keluarga Dalam Meningkatkan Kepribadian Anak
Keluarga merupakan bagian dari sebuah masyarakat, dan kedua orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan kepribadian anak.
Manfaat Mengkonsumsi Buah-buahan
Konsumsi buah sudah diketahui sebagai pelengkap agar memenuhi menu makanan sehat, karena buah memiliki banyak nutrisi dan gizi yang diperlukan tubuh. Buah sangat bermanfaat bagi tubuh agar selalu sehat dan bugar..
Banjarnegara Gudangnya Pencak Silat!!!
Pencak silat sebagai bagian dari kebudayaan asli Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Begitu juga dengan perkembangannya di Banjarnegara. Banjarnegara mampu mencetak pesilat-pesilat tangguh yang terbukti bisa mengharumkan nama kabupaten Banjarnegara di tingkat daerah, nasional, maupun internasional.
Selasa, 29 Mei 2012
Cerita dan Lagu Anak Islam
Aku Pasti Bisa
Bahaya Merokok
Merokok dapat membunuh anda dan anak-anak anda hidup-hidup !! BERHENTI MEROKOK MULAI HARI INI !!!!!!!!
Budaya SUKU BATAK
SEJARAH
Kerajaan Batak didirikan oleh seorang Raja dalam negeri Toba sila-silahi (silalahi) lua’ Baligi (Luat Balige), kampung Parsoluhan, suku Pohan. Raja yang bersangkutan adalah Raja Kesaktian yang bernama Alang Pardoksi (Pardosi). Masa kejayaan kerajaan Batak dipimpin oleh raja yang bernama. Sultan Maharaja Bongsu pada tahun 1054 Hijriyah berhasil memakmurkan negerinya dengan berbagai kebijakan politiknya.
DESKRIPSI LOKASI
Suku bangsa Batak dari Pulau Sumatra Utara. Daerah asal kediaman orang Batak dikenal dengan Daratan Tinggi Karo, Kangkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun, Toba, Mandailing dan Tapanuli Tengah. Daerah ini dilalui oleh rangkaian Bukit Barisan di daerah Sumatra Utara dan terdapat sebuah danau besar dengan nama Danau Toba yang menjadi orang Batak. Dilihat dari wilayah administrative, mereka mendiami wilayah beberapa Kabupaten atau bagaian dari wilayah Sumatra Utara. Yaitu Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara, dan Asahan.
UNSUR BUDAYA
A. Bahasa
Dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari, orang Batak menggunakan beberapa logat, ialah: (1)Logat Karo yang dipakai oleh orang Karo; (2) Logat Pakpak yang dipakai oleh Pakpak; (3) Logat Simalungun yang dipakai oleh Simalungun; (4) Logat Toba yang dipakai oleh orang Toba, Angkola dan Mandailing.
B. Pengetahuan
Orang Batak juga mengenal sistem gotong-royong kuno dalam hal bercocok tanam. Dalam bahasa Karo aktivitas itu disebut Raron, sedangkan dalam bahasa Toba hal itu disebut Marsiurupan. Sekelompok orang tetangga atau kerabat dekat bersama-sama mengerjakan tanah dan masing-masing anggota secara bergiliran. Raron itu merupakan satu pranata yang keanggotaannya sangat sukarela dan lamanya berdiri tergantung kepada persetujuan pesertanya.
C. Teknologi
Masyarakat Batak telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak (tenggala dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Unsur teknologi lainnya yaitukain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan adat Batak.
D. Organisasi Sosial
a. Perkawinan
Pada tradisi suku Batak seseorang hanya bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda klan sehingga jika ada yang menikah dia harus mencari pasangan hidup dari marga lain selain marganya. Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan). Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja karena mayoritas penduduk Batak beragama Kristen.
Untuk mahar perkawinan-saudara mempelai wanita yang sudah menikah.
b. Kekerabatan
Kelompok kekerabatan suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang disebut Huta atau Kuta menurut istilah Karo. Biasanya satu Huta didiami oleh keluarga dari satu marga.Ada pula kelompok kerabat yang disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral keturunan pendiri dari Kuta. Marga tersebut terikat oleh simbol-simbol tertentu misalnya nama marga. Klen kecil tadi merupakan kerabat patrilineal yang masih berdiam dalam satu kawasan. Sebaliknya klen besar yang anggotanya sdah banyak hidup tersebar sehingga tidak saling kenal tetapi mereka dapat mengenali anggotanya melalui nama marga yang selalu disertakan dibelakang nama kecilnya, Stratifikasi sosial orang Batak didasarkan pada empat prinsip yaitu : (a) perbedaan tigkat umur, (b) perbedaan pangkat dan jabatan, (c) perbedaan sifat keaslian dan (d) status kawin.
E. Mata Pencaharian
Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap kelurga mandapat tanah tadi tetapi tidak boleh menjualnya. Selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki perseorangan .
Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek. Penangkapan ikan dilakukan sebagian penduduk disekitar danau Toba.
Sektor kerajinan juga berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, temmbikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata.
F. Religi
Pada abad 19 agama islam masuk daerah penyebaranya meliputi batak selatan . Agama kristen masuk sekitar tahun 1863 dan penyebaranya meliputi batak utara. Walaupun d emikian banyak sekali masyarakat batak didaerah pedesaan yang masih mmpertahankan konsep asli religi pendduk batak. Orang batak mempunyai konsepsi bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Debeta Mula Jadi Na Balon dan bertempat tinggal diatas langit dan mempunyai nama-nama sesuai dengan tugasnya dan kedudukanya . Debeta Mula Jadi Na Balon : bertempat tinggal dilangit dan merupakan maha pencipta; Siloan Na Balom: berkedudukan sebagai penguasa dunia mahluk halus. Dalam hubungannya dengan roh dan jiwa orang batak mengenal tiga konsep yaitu : Tondi: jiwa atau roh; Sahala : jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang; Begu : Tondinya orang yang sudah mati. Orang batak juga percaya akan kekuatan sakti dari jimat yang disebut Tongkal.
G. Kesenian
Seni Tari yaitu Tari Tor-tor (bersifat magis); Tari serampang dua belas (bersifat hiburan). Alat Musik tradisional : Gong; Saga-saga. Hasil kerajinan tenun dari suku batak adalah kain ulos. Kain ini selalu ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara menari Tor-tor. Kain adat sesuai dengan sistem keyakinan yang diwariskan nenek moyang .
NILAI BUDAYA
1. Kekerabatan
Nilai kekerabatan masyarakat Batak utamanya terwujud dalam pelaksanaan adat Dalian Na Talu, dimana seseorang harus mencari jodoh diluar kelompoknya, orang-orang dalam satu kelompok saling menyebut Sabutuha (bersaudara), untuk kelompok yang menerima gadis untuk diperistri disebut Hula-hula. Kelompok yang memberikan gadis disebut Boru.
2. Hagabeon
Nilai budaya yang bermakna harapan panjang umur, beranak, bercucu banyak, dan yang baik-baik.
3. Hamoraan
Nilai kehormatan suku Batak yang terletak pada keseimbangan aspek spiritual dan meterial.
4. Uhum dan ugari
Nilai uhum orang Batak tercermin pada kesungguhan dalam menegakkan keadilan sedangkan ugari terlihat dalam kesetiaan akan sebuah janji.
5. Pengayoman
Pengayoman wajib diberikan terhadap lingkungan masyarakat, tugas tersebut di emban oleh tiga unsur Dalihan Na Tolu.
6. Marsisarian
Suatu nilai yang berarti saling mengerti, menghargai, dan saling membantu.
ASPEK PEMBANGUNAN
Aspek pembangunan dari suku Batak yaitu masuknya sistem sekolah dan timbulnya kesempatan untuk memperoleh prestise social. Terjadinya jaringan hubungan kekerabatan yang berdasarkan adat dapat berjalan dengan baik. Adat itu sendiri bagi orang Batak adalah suci. Melupakan adat dianggap sangat berbahaya.
Pengakuan hubungan darah dan perkawinan memperkuat tali hubungan dalam kehidupan sehari-hari. Saling tolong menolong antara kerabat dalam dunia dagang dan dalam lapangan ditengah kehidupan kota modern umum terlihat dikalangan orang Batak. Keketatan jaringan kekerabatan yang mengelilingi mereka itulah yang memberi mereka keuletan yang luar biasa dalam menjawab berbagai tantangan dalam abad ini.
DAFTAR PUSTAKA :
- Hidayah, Zuliyani
- 1997 Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: LP3ES Koentjaraningrat
- 1971 Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan Melalatoa, M. Junus
- 1997 Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan
Teori belajar Orang Dewasa
Andragogi merupakan suatu proses pembelajaran dimana subyek utamanya adalah orang dewasa yang mempelajari suatu struktur pengalaman belajar. Dimana konteks utama dari andragogi yaitu orang dewasa, disini orang dewasa merupakan suatu jembatan yang menghubungkan antara mahasiswa PLS (Pendidikan Luar Sekolah) dengan ilmu Andragogi.
Pendidikan Luar Sekolah yang secara khusus menaungi pendidikan diluar pendidikan formal tentu setiap waktunya bersinggungan dengan orang dewasa yang menjadi subyek utama dari andragogi. Seperti tugas yang diberikan mengapa mahasiswa PLS sangat tertarik untuk mempelajari andragogi akan saya rangkai dalam sebuah tulisan tugas akhir yang sangat singkat.
PLS yang basic nya merupakan suatu pendidikan yang memfokuskan dengan segala macam perilaku orang dimulai sejak lahir hingga tua, membuat seorang mahasiswa PLS harus jeli dalam membuat suatu metode pelajaran yang dapat merangkul semua lapisan peserta didik. Karena suatu metode ajar sangat mempengaruhi terhadap rangsangan yang diterima oleh seorang peserta didik. Dimana seorang pendidik tidak dapat menerapkan metode pengajaran orang dewasa untuk anak usia dini. Dengan itu perlu pengetahuan tersendiri bagi mahasiswa PLS untuk mendalami ilmu andragogi ini.
Bukan hanya tuntutan bahwa seorang Mahasiswa PLS harus mempelajari ilmu andragogi, tetapi dibalik tuntutan itu ada segelintir point – pont menarik yang membuat saya kususnya sebagai seorang mahasiswa PLS mempelajari ilmu andraggogi. Dimana dapat diperinci sebagai berikut:
1. Pengalaman
Andragogi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana orang dewasa belajar secara langsung dari pengalaman baik pengalamannya sendiri maupun pengalaman orang lain. Dengan mempelajari hal tersebut tentunya akan membuat mahasiswa PLS mempunyai nilai Tambah tersendiri setiap kali dia berhadapan dengan peserta didiknya (orang dewasa) dengan cara menggali dan bertanya bagaimna pengalaman hidup mereka selama ini. Atau bahkan memberikan suatu materi yang menceritakan tentang pengalaman si pendidik (mahasiswa PLS). karena pengalaman merupakan suatu hal yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan masa lalunya, dengan pengalaman seorang dapat mengambil sikap yang akan lebih matang untuk melangkah menghadapi suatu permmasalahan yang dapat dikatakan mirip atau serupa dengan apa yang pernah dialaminya. Orang dewasa dalam hidupnya mempunyai banyak pengalaman yang sangat beraneka. Dalam pendekatan proses andragogi, pengalaman orang dewasa justru dianggap sebagai sumber belajar yang sangat kaya. Pada proses andragogi, cara-cara yang ditempuh lebih bersifat diskusi kelompok, simulasi, permainan peran dan lain-lain. Dalam proses seperti itu, maka semua pengalaman peserta didik dapat didayagunakan sebagai sumber belajar.
2. Hubungan Timbal Balik
Dengan mempelajari andragogi mengingatkan pada pendapat seorang ahli bernama Ivan Illich dalam bukunya bebas dari belenggu sekolah “pendidikan harus punya unsur tukar keahlian”. Maksudnya serang yang ingin belajar mencari seorang lain yang mempunyai suatu keahlian yang dicarinya, tetapi tidak dengan langsung bertanya. Mereka harus mengadakan suatu hubungan dan kemudian saling bercerita tentang pengalamanhidupnya dan saling berbagi ilmu tentang itu. Selain seorang tesebut belajar sesuai dengan minatnya, orang tersebut juga memperoleh pengetahuan lain tentang pengalaman yang tidak didapatkan selama hidupnya.
3. Arah dan Tuntutan
Andragogi merupakan suatu proses belajar yang diarahkan sendiri, dimana kita secara terus – menerus dapat menilai kembali kebutuhan belajar yang timbul dari tuntutan situasi yang selalu berubah. Maksudnya seorang dewasa sudah bisa menentukan kemana dia akan membawa dirinya, apa yang akan di pelajarinya untuk mencapai keinginannya tersebut serta dia harus bisa membaca kebutuhan global yang semakin maju. Disinilah tugas pendidik untuk ikut mengarahkan dan memberikan saran yang berarti supaya peserta didik tidak mengambil keputusan yang akan merugikan dirinya.
Selain rincian diatas, dapat juga andragogi menarik untuk dipelajari karenakarakteristi yang dimiliki oleh para orang dewasa yaitu:
1.Orang dewasa mempunyai pengalaman-pengalaman yang berbeda-beda
2. Orang dewasa yang miskin mempunyai tendensi, merasa bahwa dia tidak dapat menentukan kehidupannya sendiri.
3. Orang dewasa lebih suka menerima saran-saran dari pada digurui
4. Orang dewasa lebih memberi perhatian pada hal-hal yang menarik bagi dia dan menjadi kebutuhannya
5. Orang dewasa lebih suka dihargai dari pada diberi hukuman atau disalahkan
6. Orang dewasa yang pernah mengalami putus sekolah, mempunyai kecendrungan untuk menilai lebih rendah kemampuan belajarnya
7. Apa yang biasa dilakukan orang dewasa, menunjukkan tahap pemahamannya
8. Orang dewasa secara sengaja mengulang hal yang sama
9. Orang dewasa suka diperlakukan dengan kesungguhan iktikad yang baik, adil dan masuk akal
10. Orang dewasa sudah belajar sejak kecil tentang cara mengatur hidupnya. Oleh karena itu ia lebih suka melakukan sendiri sebanyak mungkin
11. Orang dewasa menyenangi hal-hal yang praktis
12. Orang dewasa membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat akrab dan menjalon hubungan dekat dengan teman baru.
http://pls.unnes.ac.id/2011/contoh-artikel-2/
PAUD " MULTIPLE INTELLIGENCES "
MASA DEPAN KARYA PADA KECERDASAN MAJEMUK
Oleh Howard Gardner
Tugas ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Pendidikan Anak Usia Dini
Dosen : Dr. Puji Yanti Fauziah M. Pd
Disusun Oleh:
Rokhmatun Khasanah 10102241014
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
MASA DEPAN KARYA PADA KECERDASAN MAJEMUK
Oleh Howard Gardner
Pendahuluan
Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anak ataupun orang dewasa. Pendidikan menjadi salah satu modal bagi seseorang agar dapat berhasil dan mampu meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Mengingat akan pentingnya pendidikan, maka pemerintah pun mencanangkan program wajib belajar 9 tahun, melakukan perubahan kurikulum untuk mencoba mengakomodasi kebutuhan siswa. Sarana untuk memperoleh pendidikan yang disediakan oleh pemerintah masih dirasakan sangat kurang dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan.
Kendala bagi dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah masih banyaknya sekolah yang mempunyai pola pikir tradisional di dalam menjalankan proses belajarnya yaitu sekolah hanya menekankan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Dengan demikian sistem pendidikan nasional yang mengukur tingkat kecerdasan anak didik yang semata-mata hanya menekankan kemampuan logika dan bahasa perlu direvisi.
Teori Multiple Intelligences yang menyatakan bahwa kecerdasan meliputi delapan kemampuan intelektual. Teori tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa kemampuan intelektual yang diukur melalui tes IQ sangatlah terbatas karena tes IQ hanya menekan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Teori Multiple Intelligences bertujuan untuk mentransformasikan sekolah agar kelak sekolah dapat mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya yang unik. Padahal setiap orang mempunyai cara yang unik untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Kecerdasan bukan hanya dilihat dari nilai yang diperoleh seseorang. Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain.
Pembahasan
Mulanya, pemahaman tentang kecerdasan selama lebih kurang 100 tahun hanya terbelenggu pada kecerdasan otak (IQ) saja. Selama ini anak yang dikatakan pandai, bodoh, ideot, embisil dst semata-mata hanya dilihat dari kecerdasan otak. Setiap kecerdasan tersebut berkaitan dengan bekerjanya salah satu daerah dalam sistem otak manusia. Otak manusia memang sebuah anugerah Allah Swt yang tak ternilai. Roger Sperry menemukan fungsi di dua belahan otak. Jadi sebenarnya meski kita memiliki satu otak, tetapi ia memiliki bagian-bagian tersendiri. Otak kiri mengontrol kemampuan berbicara, pemikiran logis dan tubuh bagian kanan. Sedangkan otak kanan mengontrol penglihatan mengenai ruang atau tempat, pengenalan pola (atau susunan gambar atau warna), dan tubuh bagian kiri.
Walaupun masing-masing bagian mempunyai fungsi yang berbeda tetapi ia bekerja sama secara sinergi satu dengan yang lainnya. Aktivitas otak kiri berkaitan dengan angka-angka, kata-kata, struktur atau susunan, hal yang bersifat matematis dan ilmiah, hal yang bersifat linear, dan hal yang mempunyai pertimbangan secara analisis.
Aktivitas otak kanan berkaitan dengan gambar, bentuk, warna, irama, musik, imajinasi, kreativitas, orisinalitas, daya cipta, seni, dan pikiran secara menyeluruh. Oleh karena itu bila anak belajar dengan kedua sisi otaknya, maka akan membentuk sinergi dan lebih baik. (http: // belajar psikologi.com/)
Kecerdasan majemuk ini menjadi sangat strategis ketika diketahui bahwa masa paling potensial untuk mengembangkan fungsi otak manusia adalah sebelum usia 8 atau 9 tahun. Oleh karena itu, usia 0-8 atau 9 tahun ini disebut “the golden age”. Menurut penelitian, perkembangan otak manusia akan berhenti pada usia 12 tahun, dengan perincian: perkembangan dalam kandungan mencapai 25%, usia 0-9 tahun mencapai 90% dan pada usia 12 tahun memcapai 100%. Sementara itu, perkembangan intelektual seseorang (artinya aspek fungsional dari otak manusia untuk berpikir), akan berhenti pada usia 18 tahun, dengan perincian: sampai usia 4 tahun mencapai 50%, usia 8 tahun mencapai 80% dan usia 18 tahun mencapai 100%. Berdasar penelitian tersebut terlihat jelas bahwa masa paling pesat untuk pertumbuhan fisik maupun intelektual manusia adalah pada saat usia dini. Skala kecerdasan yang selama ini dipakai, ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang.
Kecerdasan (Inteligensi) secara umum dipahami pada dua tingkat yakni : Kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran. Kecerdasan sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem solved) dan dengan demikian pengetahuan pun bertambah. Jadi mudah dipahami bahwa kecerdasan adalah pemandu bagi kita untuk mencapai sasaran-sasaran kita secara efektif dan efisien.
Howard Gardner menetapkan syarat khusus yang harus dipenuhi oleh setiap kecerdasan agar dapat dimasukkan dalam teorinya, diantaranya adalah :
a. Setiap kecerdasan dapat dilambangkan
b. Setiap Kecerdasan mempunyai riwayat perkembangan
c. Setiap Kecerdasan rawan terhadap cacat akibat kerusakan atau cedera pada wilayah otak tertentu.
d. Setiap kecerdasan mempunyai keadaan akhir berdasar nilai budaya.
Inilah empat syarat yang diberikan oleh Howard Gardner, makanya teorinya berkembang dari 7 Kecerdasan (Linguistik, Logis-Matematis, Musik, Spatial-Visual, Kenestetik, Intrerpersonal dan intrapersonal) Menjadi 9 (tambahan 2 yaitu; Naturalis dan terbaru Eksistensialis). Berikut ini uraian singkat dari masing-masing kecerdasan, antara lain :
1. VERBAL / LINGUISTIC (Cerdas Kata/Word Smart). Kecerdasan linguistik-verbal berhubungan dengan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Biasanya anak dengan kecerdasan ini menonjol dalam membaca, menulis, bercerita, mengingat kata dan bahasa.
2. MATHEMATICAL / LOGICAL (Cerdas Logika Matematik / Logic Smart) Yaitu kecerdasan dalam mengolah angka atau menggunakan logika. Kecerdasan ini melibatkan sejumlah bagian pusat berpikir pada otak.
3. VISUAL / SPATIAL (Cerdas Gambar / Picture Smart) Kecerdasan visual adalah kemampuan untuk berpikir dalam bentuk visualisasi gambar dan mempunyai daya penglihatan yang tinggi.
4. BODILY / KINESTHETIC (Cerdas Tubuh / Body Smart) kemampuan menggunakan seluruh bagian-bagain tubuh untuk menyelesaikan masalah atau tentang kecerdasan fisik.
5. MUSICAL / RHYTHMIC (Cerdas Musik / Music Smart) Kecerdasan ini berhubungan dengan ritme, musik dan pendengaran.
6. INTRAPERSONAL (Cerdas Diri / Self Smart) Anak belajar melalui perasaan, nilai-nilai dan sikap.
7. INTERPERSONAL (Cerdas Bergaul / People Smart) Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan berhubungan dengan orang lain.
8. NATURALIST (Cerdas Alam / Nature Smart) Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan berbagai flora fauna dan memahami berbagai gejala alam.
9. EXISTENTIAL (Cerdas Makna / Existence Smart) Kecerdasan eksistensial adalah kemampuan untuk menempatkan diri dalam jagat raya yang luas, jauh tak terhingga dan menghubungkannya dengan kehidupan selanjutnya (kematian). (http://panjiesantoso.wordpress.com)
Pengenalan terhadap ciri tiap jenis kecerdasan tersebut sangat penting, agar kita mengetahui jenis kecerdasan apa yang dominan pada anak kita, sehingga kita dapat mengarahkan kecerdasan tersebut dengan optimal sesuai minatnya. Biasanya, jenis kecerdasan yang dominan pada anak juga berbanding lurus dengan minatnya, sehingga jika hal ini dikembangkan dengan baik, anak akan tumbuh besar dengan cita-cita yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Jangan sampai karena kita tidak jeli dalam mengenali jenis kecerdasan anak, akhirnya anak merasa dipaksa untuk menjadi ini dan itu di luar keinginannya. Seseorang individu tidak seharusnya mempunyai kekuatan yang sama dalam setiap bagian atau gabungan kecerdasan yang sama. Seseorang individu boleh memajukan setiap kecerdasan, walaupun hipotesis menunjukan kebanyakannyaaa akan lebih tersedia untuk maju dalam satu bagian berbanding dengan bagian yang lain. (gardner,2003)
Semua definisi mengenai kecerdasan dibentuk oleh waktu, tempat dan budaya. Definisi ini mungkin berbeda dari masyarakat yang satu ke masyarakat yang lain, bahwa dinamika di belakangnya yang dipengaruhi oleh matriks kekuatan yang sama. Antara lain : bidang pemikiran pengetahuan yang perlu untuk keberlangsungan budaya, seperti pertanian, sastra atau seni. Nilai yang ada dalam budaya, seperti penghormatan kepada orang yang lebih tua, tradisi ilmiah, atau kecenderungan pragmatik, dan sistem pendidikan yang mengatur dan memelihara berbagai individual.
(http: //www.wyethindonesia.com/)
Kecerdasan Manusia Dalam Perspektif Sosial
Ada dua sketsa tentang kecerdasan Manusia dalam Prespektif Sosial, antara lain:
a. Masyarakat Tradisional/Agraris
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang didalamnya sebagian besar populasi terlibat dalam memastikan pasokan makanan yang memadai. Memerlukan makanan dalam masyarakat ini pada umumnya amat besar memerlukan tenaga kerja. Jadi, sebagian besar orang harus berjuang keras dalam bidang-bidang seperti perikanan, pertanian, berburu, atau menggembala. Bidang pemikiran pengetahuan berkembang diseputar bentuk agama, mitos, musik, tarian, dan seni visual. Anak-anak juga harus disosialisasikan kedalam sistem nilai dari masyarakat, agamanya dan etiketnya, dan susunan sosialnya yang yang terakhir ini biasanya ditentukan oleh umur dan jenis kelamin.
Pada umumnya, anak-anak belajar nilai dan ketrampilan dari budaya mereka dengan mengamati apa yang dilakukan oleh orang dewasa dan kemudian menirukannya. Lingkungan anak-anak penuh peluang kehidupan nyata yang menerapkan ketrampilan yang mereka pelajari, dan dengan demikian ketrampilan ini menjadi praktek reguler. Sebenarnya praktek dari ketrampilan ini biasanya berbentuk tenaga kerja yang diandalkan masyarakat tersebut.
Dalam beberapa masyarakat, evolusi dari pekerjaan terampil dan menghargai keahlian menuntut bentuk belajar yang lebih terstruktur. Keahlian ini ditularkan kepada kaum muda terutama lewat sistem pemagangan. Pemagangan ini sering dikaitkan dengan pekerjaan yang biasanya dilakukan keluarga dan berada ditangan orang tua masing-masing. Seorang anak melaksanakan tugas kecil yang berkaitan dengan pekerjaan dan mengamati apa yang dilakukan oleh para ahli. Lewat praktek, pemagangan akan terampil dalam berbagai langkah yang detetapkan dengan baik untuk membuat produk akhir.
Dalam masyarakat tradisional, kecerdasan termasuk kemampuan mempertahankan ikatan sosial masyarakat. Dalam suatu masyarakat yang kemungkinan tergantung pada kerjasama dari banyak individual untuk keperluan mendasar seperti makanan dan tempat tinggal, masuk akal bahwa mereka dapat mengamankan kerjasama seperti itu akan dianggap cerdas. (gardner, 2003)
b. Masyarakat Industri
Berbeda dengan masyarakat tradisional, kemajuan masyarakat industri dalam ilmu pengetahuan dan teknologi bebas dan bahkan dipaksakan sebagian besar populasi untuk terlibat dalam tenaga kerja yang tidak berhubungan dengan produksi makanan. Masyarakat industri mengembangkan sejumlah besar pekerjaan yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan menggunakan lebih lanjut pengetahuan teknologi. Misalnya, karyawan pabrik diperlukan untuk mengerjakan berbagai barang yang dibuat secara massal dan ilmuan serta insinyur dilatih untuk mengembangkan peralatan dan proses baru. Permintaan akan penemuan baru, disamping meningkatnya kompleksitas ekonomi berupa perdagangan, perbankan, dan distribusi, memerlukan kemampuan membaca-menulis dari sebagian besar masyarakat. Kemampuan membaca-menulis diperlukan untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, matematika, dan kumpulan pengetahuan lainnya yang dihasilkan dalam masyarakat ini. Walaupun anak-anak terus belajar banyak dari orang yang lebih tua, orangtua dalam masyarakat industri jarang memberikan instruksi untuk pekerjaan anak-anak mereka di masa depan. Dalam masyarakat tradisional, pekerjaan sebagian besar diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sedangkan dalam masyarakat industri, orang tua mungkin bekerja diluar rumah, atau mereka tidak ingin atau mempunyai posisi untuk menginginkan anak-anak mereka mengikuti jejak mereka. Kaum muda dalam masyarakat industri memperoleh kemampuan baca-tulis dan belajar bidang pemikiran pengetahuan terutama lewat sekolah.
Bersekolah dalam masyarakat industri berbeda dalam tingkat kepentingan dari bersekolah dalam masyarakat tradisional. Dalam masyarakat tradisional, ditekankan untuk membentuk nilai inti dan sering sering diberi pedoman politik dari masyarakat sekitar. Oleh karena itu, apa yang dipelajari kaum muda disekolah membawa status dalam masyarakat yang lebih luas, bahkan sekalipun aktivitas mereka dipisahkan dari kegiatan perdagangan dan pertanian rutin masyarakat sehari-hari.
Perubahan dalam pengonsepan kecerdasan muncul seiring meningkatnya tuntutan kemampuan baca-tulis dan undang-undang mengenai sekolah. Sedangkan pada awalnya, gelar kehormatan seperti “cerdas” dan “bijaksana” diberikan kepada orang yang baik atau bermoral tidak perduli dengan tingkat orang yang bersangkutan, dalam masyarakat industri, kecil kemungkinan orang yang buta huruf memperoleh posisi sosial yang kuat atau berpengaruh.
Teori Kecerdasan baru
Konteks sosial yang diuraikan diatas menyatakan dua cara berbeda untuk menetapkan kecerdasan. Dalam masyarakat tradsional, kecerdasan dikaitkan dengan ketrampilan dalam hubungan antar pribadi, sedangkan dalam banyak masyarakat industri kecerdasan lebih berpusat pada kemampuan tingkat tinggi. Kedua definisi merupakan pertautan dengan masalah mempertahankan hidup budaya dalam masyarakat tradisional, mempertahankan kohesi masyarakat yang diperlukan, dan dalam masyarakat industri menyediakan cara untuk membentuk teknologi dan industri maju.
Bila kecerdasan dikonsepkan sebagai perwakilan dinamika antara kecenderungan individual dan kebutuhan serta nilai sosial (berlawanan dengan karakteristik dari individual), maka tampak bahwa realisasi potensial individual dan kebutuhan budaya yang disebutkan diatas terorganisasi dalam cara yang terbukti efektif untuk struktur sosial dan ekonomi dari masyarakat tertentu. Oleh karena itu, definisi kecerdasan terutama sebagai perwujudan dari keterlibatan antara dua komponen, antara lain : individual yang mampu menggunakan sederetan kompetensi dalam berbagai bidang pemikiran pengetahuan dan masyarakat yang memperkuat perkembangan individual lewat peluang yang mereka sediakan, lembaga yang mereka dukung, dan sistem nilai yang mereka promosikan. Kompetensi individual hanya mewakili satu aspek dari kecerdasan, kecerdasan juga memerlukan struktur dan lembaga sosial yang memungkinkan perkembangan dari kompetensi ini. Bersama dengan sikap baru mengenai kecerdasan, bentuk baru dari sekolah dan penilaian diperlukan untuk memperkuat kompetensi sebagian besar penduduknya.
Memberdayakan Kecerdasan dengan Penilaian Konstektual
Tes kecerdasan berfungsi sebagai jebakan tidak hanya untuk ahli teori, tetapi juga untuk para pendidik dan siswa. Daripada tes membangun yang tidak mengukur kecerdasan, tetapi bukanya cenderung memilah-milah individual dan berpotensi membatasi pertumbuhan mereka. Konsep mengenai status akhir orang dewasa membantu memfokuskan penilaian dan kemampuan yang relevan untuk mencapai peran orang dewasa yang signifikan dan memberikan penghargaan dalam masyarakat. Implikasi dari penilaian yang amat kontekstual untuk lembaga dan tugas membantu yang mengalami kesulitan belajar lebih segera dan langsung ketimbang soal diluar konteks. misalnya pengalaman dibimbing dalam bidang pemikiran pengetahuan seperti seni visual atau ilmu mekanika mungkin salah satu cara untuk bekerja secara dengan masalah sentral dan material dari suatu bidang.
Lingkungan penilaian harus mengikuti sejumlah hal yang diperlukan. Lingkungan itu harus emadukan kurikulum dan penilaian serta mengundang individual untuk menggunakan berbagai kompetensi yang dimiliknya dalam konteks melaksanakan proyek atau aktivitas yang berarti. Penilaian juga harus menyediakan sejumlah material yang secara intrinsik menarik dan memotivasi yang akan dapat dipakai dalam jangka panjang dan yang akan sensitif terhadap pebedaan individual. Material juga harus adil terhadap kecerdasan, artinya mampu dipergunakan kompetensi spesifik tanpa harus mengandalkan pada cara atau kemampuan linguistik atau logika sebagai perantara.
Kesimpulan
Kecerdasan sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem solved) dan dengan demikian pengetahuan pun bertambah. Jadi mudah dipahami bahwa kecerdasan adalah pemandu bagi kita untuk mencapai sasaran-sasaran kita secara efektif dan efisien. Kecerdasan merupakan suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran. Tingkat kecerdasan (Intelegensi) ditentukan oleh bakat bawaan berdasarkan gen yang diturunkan dari orang tuanya. Dalam masa pertumbuhan, terutama pada periode emas dibawah usia 12 tahun, anak juga akan menjadi lebih impresif dalam memanfaatkan semua indera yang dimilikinya. Karena itu, anak menjadi lebih kuat sisi emosional, psikologis, dan imajinasi mereka. Bahkan lebih jauh lagi, sejumlah pakar menyebutkan, bermain peran membantu anak belajar bekerja sama, bergiliran.
Menurut Howard ada 9 teori kecerdasan, antara lain :
1. VERBAL / LINGUISTIC (Cerdas Kata/Word Smart)
2. MATHEMATICAL / LOGICAL (Cerdas Logika Matematik / Logic Smart)
3. VISUAL / SPATIAL (Cerdas Gambar / Picture Smart)
4. BODILY / KINESTHETIC (Cerdas Tubuh / Body Smart)
5. MUSICAL / RHYTHMIC (Cerdas Musik / Music Smart)
6. INTRAPERSONAL (Cerdas Diri / Self Smart)
7. INTERPERSONAL (Cerdas Bergaul / People Smart)
8. NATURALIST (Cerdas Alam / Nature Smart)
9. EXISTENTIAL (Cerdas Makna / Existence Smart)
Ciri-ciri keberbakatan seseorang adalah, kemampuan di atas rata-rata, kreativitas, pengikatan diri. Anak berbakat adalah mereka yang karena memiliki kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Bakat-bakat tersebut baik sebagai potensi maupun yang sudah terwujud meliputi :kemampuan intelektual umum, kemampuan berpikir kreatif-produktif, kemampuan dalam salah satu bidang seni, kemampuan psikomotor, kemampuan psikososial. Mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakan kunci utama untuk kesuksesan masa depan anak. Peran orang tua dalam memberikan latihan-latihan dan lingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menentukan perkembangan kecerdasan seorang anak. Jenis kecerdasan yang dominan pada anak juga berbanding lurus dengan minatnya, sehingga jika hal ini dikembangkan dengan baik, anak akan tumbuh besar dengan cita-cita yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Jangan sampai karena kita tidak jeli dalam mengenali jenis kecerdasan anak, akhirnya anak merasa dipaksa untuk menjadi ini dan itu di luar keinginannya.
Daftar Pustaka
Gardner, howard. Kecerdasan majemuk. Terjemahan oleh Drs. Alexander Sindoro. 2003. Batam: Interaksa
http: // belajar psikologi.com/multiple-intelegences-atau-kecerdasan-ganda/ diakses tanggal 20 Juli 2011. 19:05:00
http: //www.wyethindonesia.com/$$ multiple intelligences.html?menu_id=66& menu_item_id=4 diakses tanggal 20 Juli 2011. 19:05:34
http://panjiesantoso.wordpress.com/2010/05/13/multiple-intelligences-kecerdasan -menurut-howard-gardner-implementasinya-strategi-pengajaran-dikelas/ diakses tanggal 20 juli 2011. 20:10:15
Kebiasaan Wanita Jepang Sehat dan Ramping
4. Kebiasaan wanita Jepang selanjutnya adalah makan dengan perlahan-lahan, tidak terburu-buru dan juga menggunakan piring atau mangkuk yang kecil. Dengan mangkuk yang kecil, biasanya restoran-restoran Jepang memakai ini, kita bisa mengatur porsi makan untuk tidak terlalu banyak tetapi cukup. Dan juga makan dengan perlahan ternyata membantu otak untuk mengenali rasa kenyang. Menikmati makanan dengan puas dan bukan makan sampai kekenyangan.
5. Kebiasaan lain dalam hal makanan adalah kedelai. Konsumsi kedelai orang Jepang jauh di atas rata-rata kebiasaan di seluruh dunia (baca: Kebiasaan Orang Jepang Ternyata Makan Kedelai).
6. Kebanyakan orang Jepang biasa melakukan olah mental (Zen) atau biasa disebut meditasi dan yoga. Banyak penelitian mengungkapkan tentang manfaat meditasi untuk kesehatan fisik dan jiwa, seperti menanggulangi stres yang berlebihan.
Itulah diantaranya beberapa kebiasaan sehat yang mereka lakukan. Ingin sehat, ramping dan panjang umur, contoh kebiasaan wanita Jepang ini, selamat mencoba.
I Love You
hatiku tenang tak meragu
hanya menatap senyummu
ku sanggup hadapi dunia haaa haaa
jiwaku melayang denganmu
hanya dikecup bibirmu
tiada rasa yang lebih indah
hanya kamu hanya dirimu
kau lebih dari sekedar sempurna
i love you i love you i love you
takkan habis cintaku sayang, hanya untukmu
aku jadi yang terbaik sayang
hanya saat ku bersamamu
oh bingung ku mengungkapkannya
hanya kamu hanya dirimu
kau lebih dari sekedar sempurna
i love you i love you i love you
takkan habis cintaku sayang, hanya untukmu
hanya kamu hanya dirimu
kau lebih dari sekedar sempurna
i love you i love you i love you
takkan habis cintaku sayang, hanya untukmu
(i will always love you, always there for you)
kau lebih dari sekedar sempurna
i love you i love you i love you
takkan habis cintaku sayang, hanya untukmu
takkan habis cintaku sayang
takkan habis cintaku sayang, hanya untukmu
PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu : R. B Suharta, M. Pd.
OLEH :
Rokhmatun Khasanah (10102241014)
3A
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
A. Latar Belakang
Usaha makanan jajanan (snack) mempunyai peluang yang sangat besar. Salah satu snack yang sering dicari orang adalah martabak. Selain toppingan yang bervariasi, martabak / terang bulan mengenyangkan. Tak heran jika saat ini banyak masyarakat yang mengkonsumsi martabak sebagai camilan yang mengenyangkan. Oleh karena itu, martabak / terang bulan dapat menjadi peluang usaha bisnis yang menjanjikan. Mendapatkan makanan ini pun sangat mudah karena jumlah pedagangnya cukup banyak dengan segmen konsumsi yang berbeda. Bahan yang digunakan untuk membuat martabak manis dengan martabak telur jelas berbeda.
Martabak Manis atau kue Terang Bulan adalah jajanan khas Indonesia yang banyak dikenal dan disukai oleh berbagai kalangan baik anak-anak maupun dewasa. Martabak juga adalah makanan yang sangat tinggi akan nilai gizi dan 100% tanpa bahan pengawet, sehingga tidak membuat khawatir bagi para orang tua yang anak-anaknya selalu mengkonsumsi makanan cepat saji ini.
B. Jenis kegiatan usaha
Berdasarkan hasil pengamatan pasar yang sudah saya lakukan, saya berinisiatif untuk menciptakan inovasi baru yakni penjualan martabak mini (unyil) . Kami mengkhususkan produknya pada martabak manis dengan ukuran kecil (diameter 15 cm), karena itu kami menyebutnya MARTABAK MINI. Beberapa hal yang menjadi alasan diantaranya adalah :
a. Dengan ukuran yang kecil, memungkinkan konsumen bisa menikmati martabak dari berbagai variant rasa dengan harga yang lebih murah. Hal yang tidak bisa dilakukan dalam martabak ukuran standar.
b. Kenyataan di lapangan, seringkali martabak yang dibeli oleh konsumen terutama konsumen dengan jumlah anggota keluarga yang kecil, tidak habis termakan. Dengan ukuran yang kecil konsumen bisa membeli martabak secukupnya.
c. Ukuran yang kecil cocok untuk konsumsi anak-anak, sehingga bisa dijadikan sebagai jajanan yang sehat dan bergizi. Terutama sebagai bekal sekolah atau jajanan di kantin sekolah.
Selain itu, Martabak mini ini akan dipadukan atau tambahkan dengan es tung-tung diatasnya, agar lebih menarik lagi dan dengan inovasi ini diharapkan para konsumen akan lebih tertarik dan menggemari martabak es tung-tung ini. Martabak mini juga ukurannya lebih besar dari yang ada dipasaran.
C. Besar Usaha
Karena masih pemula / belajar, jadi saya mempunyai target untuk satu kali produksi dengan jumlah barang yang dihasilkan sebanyak 50 buah.
D. Penyediaan Barang Dagangan
Dalam usaha pembuatan marestung ini, penyediaan barang dagangannya yakni dengan membuat produk/barang sendiri dan untuk bahan-bahan dapa dibeli dipasar dengan sistim tunai.
E. Harga jual
Marestung akan dijual dengan harga Rp 2.500,00 untuk 1 martabak. Harga tersebut ditentukan melihat bahan-bahan, proses pengolahan dan biaya lain-lain.
F. Pemasaran Barang
Marestung akan dipasarkan atau dijual di kios sewaan dengan proses produksi yang dibuat di kios tersebut.
G. Cara Memperkenalkan Barang
Karena masyarakat sebagian besar sudah mengetahui martabak unyil, jadi cara memperkenalkan marestung kepada masyarakat yakni :
a. Menyebarkan dan menempelkan brosur di tempat-tempat yang dianggap strategis dan banyak orang yang membaca atau dibagikan pada event-event tertentu seperti yang ada di lembah UGM setiap hari minggu yaitu Sunmor.
b. Untuk menarik konsumen, dalam pembukaan kios tersebut di berikan marestung gratis untuk 10 pengunjung pertama.
Dengan cara-cara seperti itu diharapkan akan menarik konsumen pencinta martabak mini.
H. Rencana perluasan usaha
Setelah kegiatan ini berhasil dilaksanakan dan produk yang ditawarkan diminati masyarakat, maka saya ingin mengembangkan dan memperluas usaha ini. Dengan cara diversivikasi pasar yakni menambah produk dan tempat usaha. Dengan cara seperti ini diharapkan akan lebih banyak pelanggan dan memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan produk yang lain. Untuk menambah produk disini, maksudnya dengan menambah varian rasa dari yang sudah ada.
I. Perencanaan modal Usaha
Dalam melakukan usaha, sangat diperlukan rincian / anggaran dana usaha, berikut rincian modal usaha Marestung :
Modal Awal
NO NAMA BARANG HARGA
1 Sewa Kios 1 tahun Rp 3.500.000,00
2 Panci Es tung-tung Rp 150.000,00
3 Gerobak/etalase Rp 300.000,00
4 Kompor Rp 300.000,00
5 wajan Khusus martabak Rp 525.000,00
6 Pembungkus Rp 100.000,00
7 alat masak Rp 200.000,00
8 biaya Produksi Rp 83.000,00
Jumlah Rp 5.158.000,00
Biaya Bahan Baku Produksi 1 Hari
NO NAMA BARANG HARGA (RP)
1 tepung terigu 2 kg @Rp6000 Rp 12.000,00
2 Gula Pasir 1 kg @RpRp6000 Rp 12.000,00
3 Telur ayam 1/4kg@Rp3500 Rp 7.000,00
4 mentega Rp 4.000,00
5 susu Cair/Santan Rp 5.000,00
6 Bahan Pelengkap Rp 3.000,00
7 keju, mesis, kacang dll Rp 20.000,00
8 Es 1 panci Rp 20.000,00
jumlah Rp 83.000,00
NB: Biaya Produksi 1 tahun Rp 83.000x360=Rp 29.880.000,00
Biaya Tetap 1 Tahun
NO NAMA BARANG HARGA
1 Sewa Kios 1 tahun Rp 3.500.000,00
2 Panci Es tung-tung Rp 150.000,00
3 Gerobak/etalase Rp 300.000,00
4 Kompor Rp 300.000,00
5 wajan Khusus martabak Rp 525.000,00
6 Pembungkus Rp 100.000,00
7 alat masak Rp 200.000,00
jumlah Rp 5.075.000,00
Biaya Variable
1 Gas Rp. 360.000,00
2 Listrik Rp. 300.000,00
2 Gaji Karyawan Rp. 4.200.000,00
4 Biaya Bahan Baku Rp. 28.620.000,00
Jumlah Rp. 33.480.000,00
• Biaya tetap ( 1th/buah ) : Rp. 5.075.000,00 : 18.000 buah = Rp. 281,94
• Biaya Variabel (1 th/buah): Rp. 33.480.000,00 : 18.000 buah = Rp. 1.860,00
• Kontribusi/unit : Rp. 2.500 Rp. 1.860,00 = Rp. 640,00
• BEP : Biaya tetap ( th ) : Kontribusi / unit
Rp. 281,94 : Rp. 640,00 = 0,44
0,44 x 18.000 buah = 7920 buah
• Keuntungan 1 tahun
Hasil penjualan: Rp. 2.500,00 x 18000 buah = Rp. 45.000.000,00
Biaya tetap = Rp. 5.075.000,00
Biaya variabel = Rp. 33.480.000,00
Laba/rugi = Rp. 45.000.000 ( Rp. 5.075..000,00 + Rp. 33.480.000,00 )
= Rp. 45.000.000,00 Rp. 38.555.000,00
= Rp. 6.445.000,00 ( Laba )
Makanan Tinggi Serat: untuk Kesehatan Optimal
Daftar kandungan serat makanan per 100 gram | |
Makanan/Grup Makanan | Kandungan Serat |
Sereal (whole grain) | 15-30 gr |
Kacang (mete, kacang tanah, dll.) | 5-10 gr |
Sayur kacang (kedele, kacang hijau, buncis dll.) | 3-6 gr |
Roti putih | 2-3,5 gr |
Roti (whole sereal) | 5 gr |
Sayuran berupa daun dan buah | 1,5-4 gr |
Umbi-umbian termasuk kentang | 1-3 gr |
Nasi putih dan pasta | 0.5-2 gr |
Tentang Wanita dan Sikap
Perbedaan-perbedaan tersebut bukan tanpa sebab. Allah menciptakan pria dan wanita dimuka bumi ini untuk saling melengkapi, saling membutuhkan.
Wanita lebih mengedepankan hubungan interpersonal dan keintiman daripada pria.
Wanita lebih peka secara emosional, sedangkan pria sangat rasional.
Ada beberapa anggapan yang menyesatkan dan harus diperbaiki tentang wanita. mitos dan anggapan yang entah dari mana datangnya ini menimbulkan penilaian yang salah kaprah hingga wanita menjadi sosok yang primordial dan terpinggirkan secara tanpa disadari.
Wanita adalah makhluk yang lemah,hingga seringkali wanita hanya menjadi “the second person” setelah pria.Wanita hanya pantas dirumah saja, sehingga image yang muncul adalah wanita hanya pantas melakukan aktifitas di tiga tempat saja yaitu dapur, sumur dan kasur.Wanita tidak boleh mendapatkan jabatan atau kedudukan. Wanita hanyalah pemuas nafsu pria.
Tentu saja sekarang pandangan tentang wanita tidaklah seekstrim itu.hal ini harus disadari oleh kaum wanita.mereka harus mengerti benar bahwa mereka mempunyai hak sebagai seorang ibu yang layak dapat penghormatan dan hak sebagai seorang istri yang mendapatkan kasih sayang dan perlakuan yang baik dari suaminya.
Pada intinya wanita harus mempunyai sikap pendirian dan ketegasan. tegas bukan berarti menjadi kasar tetapi andaikata mereka diperlakukan dengan kasar,para wanita harus bertindak dan melakukan pembelaan diri. karena wanita sangatlah berharga, lebih dari harga berlian sekalipun.
Pattunuang, Maros Water park 240512
Harga Diri Seorang Muslimah
Ketika seseorang memutuskan dirinya untuk bernaung di dalam Islam, sesungguhnya ia sedang menerima kehormatan diri yang meliputi ketenangan, ketentraman, kenyamanan dan penjagaan yang sempurna, untuk kehidupan dunia dan akhiratnya. Begitu pula dengan nilai diri seorang muslimah. Tak ada agama yang mengawal seluruh aspek kepribadian dan dirinya, keamanan dan keselamatan dirinya, kecuali ia telah menyerahkan seluruh dirinya di dalam Islam.
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (AQ S 33: 35)
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (AQ S 9:71)
Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, Maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka;maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman Maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar. dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkanNya di antara kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (AQ S 60:10)
GLOBALISASI VS NASIONALISASI
• Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
• Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
• Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
• Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
• Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.