NAMA : ROKHMATUN KHASANAH
NIM : 10102241014
PRODI : PLS A/ SEM 2
Perkembangan Budaya dan Masa Depan Indonesia
Perkembangan budaya di Indonesia sejalan dengan perkembangan Iptek yang berkembang pesat saat ini. Tingkat ekonomi, pendidikan, dan sosiologi turut mempengaruhi budaya di Indonesia. Budaya Indonesia yang heterogen tentunya dapat kita bagi menjadi kelompok besar, yaitu budaya Indonesia modern dan budaya Indonesia klasik.
Budaya Indonesia Modern
Yang dinamakan kebudayaan modern Indonesia adalah kebudayaan yang berkembang pascakemerdekaan Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi batas yang memisahkan antara kebudayaan modern dengan kebudayaan klasik. Dalam hal ini, bangsa Indonesia telah mampu memerdekaan diri dan membebaskan diri dari tekanan kekangan bangsa asing.
Dari sinilah Indonesia bisa menunjukan jati diri bangsa sebagai negara berbudaya. Sebuah bangsa yang dapat menciptakan rasa dan karsa yang sempurna.
Budaya Indonesia Klasik
Para ahli antropologi dan budayawan Indonesia sepakat pada kesimpulan bawah yang dinamakan kebudayaan klasik Indonesia adalah sebuah kebudayaan yang berkembang pada saat zaman kerajaan berjaya. Dalam kebudayaan klasik maka kita akan banyak belajar tentang kearifan lokal yang berkembang dalam suatu tempat.
Belajar tentang kerarifan lokal maka kita akan mempelajari berbagai dimensi. Dimensi tersebut mencakup kesenian, filsafat, sastra dan agama. Misalnya, kita dapat mengapresiasi sastra klasik sehingga kita dapat mencermati seperti apa kehidupan masa lalu bangsa Indonesia, dimensi agama, tarian, lukisan, nyanyian, wayang, bahkan filsafat perang pun merupakan bagian dari cipta dan karsa bangsa Indonesia di masa lalu.
Pembagian Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan Indonesia yang pluralis dapat dibagi perkembangannya melalui dimensi waktu, yaitu kebudayaan yang sudah terbentuk, kebudayaan yang sedang membentuk, dan kebudayaan yang akan dibentuk atau yang direncanakan.
• Kebudayaan yang sudah terbentuk
Kebudayaan yang sudah terbentuk adalah budaya Indonesia yang seluruh ilmu pengetahuannya sudah terisolasi dan sudah menjadi tradisi dari generasi-generasi sebelumnya. Budaya yang sudah terinternalisasi tersebut kemudian dijadikan pedoman hidup.
Contoh dari kebudayaan yang sudah terbentuk adalah artefak atau teks sastra kuno yang mempunyai kearifan lokal yang adiluhung. Tidak hanya itu, bentuk-bentuk candi pun merupakan sebuah kebudayaan yang sudah terbentuk.
Kebudayaan yang sudah terbentuk tidak hanya terfokus pada benda-benda peninggalan budaya. Kebiasaan masyakarat yang mempertahankan tradisi pun bisa disebut sebagai kebudayaan yang sudah terbentuk. Contohnya adalah tahlilan jika ada orang Islam yang meninggal.
Ajaran Islam tidak pernah mengajarkan konsep tahlilan. Oleh karena itu, sebagian ulama menggangap tahlilan sebagai perbuatan bidah. Namun, tahlilan merupakan warisan kebudayan klasik di Indonesia untuk mengenang dan mendoakan orang yang sudah meninggal secara berjamaah. Hal ini sudah melekat dalam adat dan kebiasaan yang tak bisa dihilangkan.
• Kebudayaan yang sedang membentuk
Kebudayaan Indonesia yang sedang membentuk adalah sebuah budaya tentang kesadaraan manusia mengenai proses asimilasi budaya. Bahwa budaya yang kita jalani sekarang secara tidak langsung, baik sadar maupun tidak, sudah saling mempengaruhi.
Sebuah peradaban tidak akan berdiri sendiri tanpa bantuan dan pengaruh budaya asing. Dia akan kokoh dan kuat berdiri ketika dia banyak belajar dari keberhasilan budaya lain. Maka bukan tidak mungkin kita sebagai bangsa berbudaya harus menerima pengaruh asing dalam budaya kita guna kemajuan budaya kita sendiri.
Hanya saja, kita harus mampu memilah-milah berbagai elemen kebudayaan asing yang cenderung hedonis dan kapitalis yang dianggap negatif karena tidak sesuai dengan kearifan lokal yang sederhana namun adiluhung.
Namun sekarang kebudayaan liberal yang terbuka benar-benar telah merangsek ke segala sendi kehidupan masyarakat kita. Oleh karena itu, dalam menjalan kebudayaan yang sedang membentuk ini kita harus mempu menolak, membatasi, atau mengambil nilai-nilai positif yang ditawarkan budaya asing.
• Kebudayaan yang akan dibentuk
Perkembangan kebudayaan yang akan dibentuk atau direncanakan adalah sebuah definisi budaya yang futuristik. Yaitu bagaimana rencana kita terhadap masa depan Indonesia. Bagaimana pun kita menginginkan bangsa Indonesia ke depan harus lebih baik. Maka budaya yang harus kita tingkatkan adalah budaya pendidikan itu hal yang utama.
Ketika tingkat pendidikan bangsa kita tinggi maka segala akan lebih baik. Karena tingkat kecerdasaan sumber daya manusialah yang akan memajukan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, perkembangan budaya Indonesia yang perlu direncanakan adalah perkembangan pendidikan.
Sumber : http://www.anneahira.com/perkembangan-budaya.htm
Analisis :
Perkembangan budaya memiliki berbagai faktor yang mempengaruhi budaya bangsa Indonesia. Dan budaya- budaya tersebut sudah ada penggologannya dimasing-masing bidang. pentingnya nilai-nilai budaya sebagai bagian integral pembangunan ekonomi. Kebudayaan mencakup masalah pertautan etika kerja, nilai-nilai kerja sama, dan nilai-nilai yang berkait dengan kesukuan, keagamaan, dan kedaerahan. Kebudayaan memberi makna hidup, termasuk perubahan-perubahan akibat dahsyatnya kekuatan ekonomi dan teknologi dari negara-negara maju.
Guna membahas kaitan kebudayaan dan pembangunan ekonomi, para ahli mengkaji “budaya nasional” sebagai bagian proses pembinaan identitas bangsa. Budaya daerah menjadi “acuan perantara” antara “budaya nasional” dan “budaya wilayah”. Budaya “ikatan primordial” melekat pada suku, agama, dan lingkaran di seluruh Tanah Air. Lalu bagaimana “mempertemukan” budaya Barat dengan budaya-budaya Indonesia sehingga terjadi “pembebasan budaya daerah dari kungkungan tradisi”.
Kebudayaan-kebudayaan itu menbentuk kesatuan yang nantinya, selain itu kebudayaan selalu menjadi tolak ukur bagi kehidupan bermasyarakat, bangsa Indonesia telah mampu memerdekaan diri dan membebaskan diri dari tekanan kekangan bangsa asing. Dari sinilah Indonesia bisa menunjukan jati diri bangsa sebagai negara berbudaya. Sebuah bangsa yang dapat menciptakan rasa dan karsa yang sempurna. Kebudayaan secara utuh sebenarnya meliputi pola pikir atau mindset suatu masyarakat (tentang segala perikehidupannya di masa lampau, masa kini dan masa depan), yang banyak terekspresikan melalui aneka-ragam dan aneka dimensi kesenian.
Memang harus diakui bahwa ancamanan globalisasi tak bisa dihindari. Ketahanan budaya ini tentu harus selalu kita artikan secara dinamis, di mana unsur-unsur kebudayaan dari luar ikut memperkokoh unsur-unsur kebudayaan lokal. Untuk itu, perlu kita kemukakan bahwa proses globalisasi, yang dikatakan dapat mempertajam “clash of civilizations”, dan – meminjam istilah Samuel Huntington – juga dapat mengakibatkan perusakan berat terhadap peradaban, kemasyarakatan dan kesadaran etnis (exacerbation of civilizational, societal and ethnic self-consciousness), tidak perlu mengakibatkan pelumpuhan yang memarginalisasi eksistensi bangsa ini, selama kita memiliki ketahanan budaya yang tangguh. Tentu globalisasi, selain harus kita waspadai, juga harus kita lihat sebagai kesempatan-kesempatan baru. Kita harus proaktif di dalamnya. Di situ kita harus “go global” dengan local specifics Indonesia, sehingga Indonesia lebih dikenal sebagai aktor tangguh dalam proses globalisasi, baik dari aspek budaya maupun dari aspek keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh dari perkembangan kebudayaan Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar