Selamat Datang.... Blog Ini Hanya Ingin Berbagi Ilmu Pengetahuan dan Informasi Bersama.. Semoga Bermanfaat !!!!

Minggu, 12 Juni 2011

PERAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KEPRIBADIAN ANAK


Abstrak
Keluarga merupakan bagian dari sebuah masyarakat, dan kedua orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan kepribadian anak. . Unsur-unsur yang ada dalam sebuah keluarga baik budaya, mazhab, ekonomi bahkan jumlah anggota keluarga sangat mempengaruhi perlakuan dan pemikiran anak khususnya ayah dan ibu. Pengaruh keluarga dalam pendidikan anak sangat besar dalam berbagai macam sisi. Keluargalah yang menyiapkan potensi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak. Lebih jelasnya, kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan tingkah laku kedua orang tua serta lingkungannya. Perilaku-perilaku anak akan menjadikan penyempurna mata rantai interaksi anggota keluarga dan pada saat yang sama interaksi ini akan membentuk kepribadiannya secara bertahap dan memberikan arah serta menguatkan perilaku anak pada kondisi-kondisi yang sama dalam kehidupan.
Perkembangan dan perubahan sosio kultural secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan dan pendidikan anak. Disatu sisi anak dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pada sisi lain anak harus berbenturan dengan aneka ragam nilai budaya yang satu sama lain berbeda.
Pendahuluan
Keluarga memiliki peranan yang sangat cukup penting dalam mengembangkan kepribadian anak. Pentingnya pengaruh keluarga dalam pendidikan anak dalam beberapa masalah seperti masalah aqidah, budaya, norma, emosional dan sebaginya. Keluarga menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini. Dengan kata lain, kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua orang tua dan lingkungannya. Perilaku-perilaku anak akan menjadikan penyempurna mata rantai interaksi anggota keluarga dan pada saat yang sama interaksi ini akan membentuk kepribadiannya secara bertahap dan memberikan arah serta menguatkan perilaku anak pada kondisi-kondisi yang sama dalam kehidupan. Tidak lepas dengan etika dan penyampaian sesuatu dari kedua orang tua tersebut, selain itu perkembangan kepribadian anak berlangsung secara berkelanjutan , ikatan emosional orang tua-anak yang begitu kuat dan interaksi orang tua-anak yang  berlangsung relatif tetap.
Pada dasarnya perkembangan kepribadian berlangsung secara berkesinambungan. Perkembangan pada masa awal akan menjadi basis bagi perkembangan berikutnya. Keluarga menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini. Mengajar tepatnya sejak dalam kandungan, metode ini  meningkatkan kepercayaan bahwa anak yang masih dalam kandungan bisa diajar menjadi jenius. Secara teoritis janin memang bisa menerima stimulasi pada panca indranya dari luar, misalkan dengan diperdengarkan musik klasik, dengan diperdengarkan musik tadi, nantinya anak bisa lebih cepat belajar musik dibandingkan dengan anak yang sejak dalam kandungan tidak diperdengarkan musik. Demikian pula dengan panca indera lain, sebenarnya sejak dalam kandungan sudah bisa dirangsang, dan pemberian rangsangan bisa dilakukan saat syaraf bayi sudah tumbuh sempurna, yaitu setelah usia kandungan 12 minggu  (Ratnawati, 2000:35). Kegagalan dalam menentukan kepribadian alankan tugas perkembangan pada satu tahap akan berakibat sulitnya seseorang menjalankan tugas perkembangan  pada tahap berikutnya.
Autistic spectrum disorder (ASD) can affect family life severely, causing  high level of anxiety, stress, isolation, and uncertainty for parents and siblings.
 (Journal of early childhood research, 2004: vol2)
Keluarga mengemban tugas yang semakin berat, sejalan dengan perkembangan dan perubahan zaman, disatu sisi mereka harus menembus persaingan memenuhi tuntutan hidup, pada sisi lain mereka dihadapkan dengan kewajiban membimbing, mengarahkan dan mendidik anak. Saat ini mulai tampak kecenderungan menyerahkan tanggung jawab dan pembinaan anak disekolah, dan keluarga banyak yang kemudian menelantar anak karena kesibukan berprofesi, berprestasi, berorganisasi dan sejenisnya.
Keluarga dan Perkembangan Kepribadian Anak
Dalam pandangan Islam anak lahir dalam kondisi fitrah/suci, yakni memiliki kekuatan potensial yang mampu menerima kebaikan dan mengimani serta mengamalkan kehidupan yang baik. Dalam pandangan ini proses pengembangan anak lebih bersifat positif karena berangkat dari konsep fitrah yang mengakui kecenderungan lebih besar mengarah pada nilai kebaikan dan mengakui perlunya pendidikan untuk pengembangan kepribadian anak lanjut. Setiap orang tua menginginkan pertumbuhan anak-anaknya berkembang normal, namun banyak yang belum mengerti seperti apa yang dilakukan normal, tsb. Meski setiap pertumbuhan anak yang satu dengan yang lain berbeda-beda dan mempunyai keunikan tersendiri, namun pertumbuhan seorang anak secara umum bisa diamati berdasarkan usianya (Musbikin, 26:177)
Bagi anak, keluarga, terutama kedua orang tua adalah figur panutan dalam sikap, perkataan dan tingkah laku, hal ini karena yang menonjol pada masa anak adalah proses meniru sehingga sering anak berbuat dan bertindak tanpa tahu maksud dan tujuan, tetapi mereka berbuat semata-mata meniru apa yang dipraktekan, dilihat dan didengar  dari orang tuanya. Proses imitasi dan internalisasi merupakan cara yang banyak digunakan anak yang sedikit demi sedikit sejalan dengan perkembangan kematangan psikologinya, proses tersebut semakin matang menuju ke bentuk belajar berkesadaran.
Alasan pentingnya keluarga dalam pengembangan kepribadian anak antara lain, belum matangnya kepribadian anak biasanya anak masih tergantung terhadap orang lain disekitarnya untuk mempertahankan hidupnya dan anak sangat tergantung dengan keluarga. Tugas belajar yang rawan, sebagian besar ditahun pertama kehidupan anak belajar fungsi biologis dan anak untuk belajar sosial yang terkait dengan badan adalah rawan karena anak belum matang dan baru sedikit mengalami perkembangan intelektual dan sosialnya sehingga orang tua dalam membantu memenuhi kebutuhannya sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadiannya. Ikatan emosional yang kuat,emosi ini menjadi pengikat dan mewarnai setiap proses interaksi yang terjadi dalam keluarga baik positif maupun negatif karena hubungan dalam keluarga ditandai dengan emosional yang sangat kuat. Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggotanya selalu berinteraksi tetap. Orang tua memiliki motivasi yang kuat untuk mendidik anaknya, karena anak merupakan buah kasih sayang orang tua dan motivasi ini menjadikan hubungan emosional orang tua dan anak sangat kuat.
Peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak
Peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak, antara lain:
1.      Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Ketika anak-anak mendapatkan cinta dan kasih sayang cukup dari kedua orang tuanya, maka pada saat mereka berada di luar rumah dan menghadapi masalah-masalah baru mereka akan bisa menghadapi dan menyelesaikannya dengan baik. Sebaliknya jika kedua orang tua terlalu ikut campur dalam urusan mereka atau mereka memaksakan anak-anaknya untuk menaati mereka, maka perilaku kedua orang tua yang demikian ini akan menjadi penghalang bagi kesempurnaan kepribadian mereka.
2.      Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak. Karena hal ini akan menyebabkan pertumbuhan potensi dan kreativitas akal anak-anak yang pada akhirnya keinginan dan Kemauan mereka menjadi kuat dan hendaknya mereka diberi hak pilih.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys